Welcome Guys

About

Mode Warna RGB

Written By Kent Design on Sabtu, 14 Mei 2011 | 18.47

Ada banyak model digunakan untuk mengukur dan menggambarkan warna. Model warna RGB didasarkan pada teori bahwa semua warna yang terlihat dapat dibuat dengan menggunakan warna-warna primer aditif merah, hijau dan biru. Warna-warna ini dikenal sebagai aditif utama karena ketika digabungkan dalam jumlah yang sama akan menghasilkan putih. Ketika dua atau tiga dari warna-warna tersebut dikombinasikan dalam jumlah yang berbeda, maka warna-warna lain akan dihasilkan. Misalnya, menggabungkan merah dan hijau dalam jumlah yang sama menciptakan kuning, hijau dan biru menciptakan cyan, merah dan biru menciptakan magenta.

Ketika Anda mengubah jumlah warna merah, hijau dan biru, Anda akan disajikan dengan beragam warna baru. Selain itu, ketika salah satu dari warna primer aditif tidak tersedia, maka yang Anda dapatkan adalah warna hitam.

Warna RGB dalam Desain Grafis

Model RGB ini sangat penting untuk desain grafis karena digunakan dalam monitor komputer. Layar monitor yang sedang Anda gunakan untuk membaca artikel ini menggunakan warna aditif untuk menampilkan gambar dan teks. Karena itu, ketika merancang situs web (dan proyek-proyek lain seperti presentasi), model RGB digunakan karena produk akhir dilihat secara langsung pada layar komputer.

Jenis Alur Warna RGB

Dalam model RGB ini terdapat beberapa alur warna yang berbeda sesuai dengan definisi dan pencampuran warna yang mereka gunakan, dan dua alur warna yang paling umum adalah sRGB dan Adobe RGB. Ketika anda bekerja pada sebuah program perangkat lunak grafis seperti Adobe Photoshop atau Illustrator, Anda dapat memilih settingan warna yang mana yang akan anda gunakan dalam pekerjaan itu.
  • SRGB: Alur warna sRGB ini adalah alur terbaik yang digunakan ketika mendesain web, karena alur warna inilah yang paling banyak digunakan pada monitor komputer.
  • Adobe RGB: Karena alur warna Adobe RGB menyediakan lebih banyak pilihan warna yang tidak tersedia pada alur warna sRGB, alur ini adalah alur warna terbaik yang digunakan ketika mendesain untuk cetak. Alur warna ini juga disarankan untuk digunakan dengan foto yang diambil menggunakan kamera digital profesional, karena kamera high-end sering menggunakan alur warna Adobe RGB.
18.47 | 0 comments | Read More

Tentang Model Warna CMYK

Model warna CMYK digunakan dalam proses pencetakan. Warna-warna dalam mode ini terdiri dari warna Cyan (kebiruan), Magenta (kemerahan), Yellow (kuning), dan Black (hitam). Untuk memahaminya, terlebih dahulu kita mulai dengan memahami warna RGB. Model warna RGB (terdiri dari merah, hijau dan biru) bisa dilihat pada monitor komputer Anda, dan apa yang akan bisa Anda lihat pada proyek yang sedang Anda kerjakan saat masih di layar komputer. Bagaimanapun juga, warna-warna ini hanya dapat dilihat dengan cahaya alami maupun cahaya buatan, seperti pada monitor komputer, dan tidak pada lembar-lembar hasil pencetakan. Pada lembar-lembar pencetakan inilah tempat CMYK berada.

Ketika dua warna RGB dicampur dengan rata akan menghasilkan model warna CMYK, yang dikenal sebagai primary subtraktif / warna-warna primer. Hijau dan biru menciptakan cyan (C), merah dan biru menciptakan magenta (M), dan merah dan hijau menciptakan kuning (Y). Hitam ditambahkan ke model karena tidak dapat dibuat dengan 3 primary subtraktif (bila dikombinasikan mereka membuat coklat tua). K adalah singkatan dari Black / hitam.

CMYK dalam Proses Percetakan

Proses pencetakan empat warna menggunakan empat pelat cetak; satu untuk cyan, satu untuk magenta, satu untuk kuning dan satu untuk hitam. Bila warna yang dikombinasikan di atas kertas (yang sebenarnya dicetak sebagai titik-titik kecil), terlihat oleh mata manusia sebagai gambar akhir.

CMYK dalam Desain Grafis

Seorang desainer grafis harus berurusan dengan masalah bagaimana melihat hasil kerja mereka pada layar komputer dalam mode warna RGB, meskipun pada akhirnya hasil kerja tersebut akan dicetak pada mode CMYK. File digital harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam mode CMYK sebelum dikirim ke printer, kecuali bila akan diperlakukan secara khusus. Karena masalah ini, sangat penting untuk menggunakan "swatches" ketika merancang sebuah desain jika pencocokan warna yang tepat dianggap penting. Bagi seorang desainer, Swatches menyediakan contoh cetak dari warna yang akan terlihat seperti yang tercetak di atas kertas. Contoh warna terpilih ini kemudian dapat dipilih sesuai kebutuhan, misal pada Photoshop (atau program sejenis), untuk menjamin hasil yang diinginkan. Meskipun warna pada layar tidak akan sama persis dengan warna contoh tersebut, tapi paling tidak Anda akan tahu seperti apa warna akhir Anda akan terlihat. Anda juga bisa mendapatkan "bukti"-nya dari printer, yang merupakan contoh cetakan dari karya Anda yang dihasilkan sebelum seluruh pekerjaan dijalankan.
18.14 | 0 comments | Read More

Elemen-elemen Desain Grafis

Written By Kent Design on Rabu, 27 April 2011 | 01.12

Unsur-unsur desain grafis digunakan, dan sering dikombinasikan, untuk menciptakan karya-karya grafis. Unsur-unsur ini tidak boleh dicampur aduk dengan prinsip-prinsip desain, seperti keseimbangan dan white-space, kecuali komponen-komponen seperti warna, jenis dan gambar. Yang akan disajikan di sini adalah elemen-elemen yang paling umum digunakan dalam desain grafis.

Bentuk

Dari pictograph-pictograph kuno sampai logo-logo modern saat ini, bentuk merupakan akar dari desain. Biasa digunakan untuk menentukan tata letak, membuat pola, dan membangun elemen yang tak terhitung jumlahnya pada halaman. Dengan perangkat lunak grafis seperti Adobe Illustrator, membuat dan memanipulasi sebuah bentuk menjadi lebih mudah dari cara-cara yang pernah ada, memberikan kebebasan kepada para desainer untuk membuat bentuk yang diinginkan.

Garis

Dalam desain, garis-garis digunakan untuk membagi ruang dan membuat bentuk. Pada tingkat yang paling dasar, garis lurus ditemukan dalam layout untuk konten terpisah, seperti pada majalah, koran, dan desain website. Lebih jauh lagi, garis melengkung, putus-putus, dan garis zigzag bisa digunakan sebagai elemen-elemen yang menegaskan dan sebagai dasar untuk ilustrasi dan grafis. Seringkali, garis-garis ini akan terlihat jelas, yang berarti bahwa elemen-elemen desain lainnya akan mengikuti jalur dari garis ini, seperti teks yang mengikuti bentuk kurva.

Warna

Warna merupakan elemen desain grafis yang menarik karena dapat diterapkan pada setiap elemen lain, dan merubahnya akan menghasilkan efek yang dramatis. Warna dapat digunakan untuk membuat gambar lebih menonjol, untuk menampilkan teks link pada sebuah situs web, dan untuk membangkitkan emosi. Desainer grafis harus menggabungkan pengalaman mereka akan warna dengan pemahaman tentang teori warna.

Teks

Teks, tentu saja, ada di sekitar kita. Dalam desain grafis, tujuannya adalah untuk tidak hanya menempatkan beberapa teks pada sebuah halaman, tetapi tujuannya lebih dari sekedar bagaimana memahami dan menggunakannya secara efektif untuk berkomunikasi. Pilihan font (tipografi/jenis huruf), ukuran, perataan, warna, dan ruang, semua memegang peranannya. Teks dapat digunakan lebih lanjut untuk menciptakan bermacam bentuk dan gambar.

Seni, Ilustrasi & Fotografi

Sebuah gambar dapat menghasilkan atau menghancurkan desain. Foto, ilustrasi dan karya seni digunakan untuk menceritakan sebuah kisah, mendukung bermacam ide, dan menarik perhatian audiens, sehingga pilihan menjadi penting. Desainer grafis dapat memperolehnya dengan mengerjakannya sendiri, memesannya pada seorang seniman atau fotografer, atau membelinya dengan bermacam harga pada banyak website.

Tekstur

Tekstur dapat merujuk pada penampilan sebenarnya dari sebuah desain atau pada tampilan visual suatu desain. Pada kasus pertama, audiens benar-benar bisa merasakan tekstur, membuatnya berbeda dari unsur-unsur desain yang lain. Pemilihan kertas dan bahan-bahan dalam desain kemasan dapat mempengaruhi tekstur yang sebenarnya. Dalam kasus kedua, tekstur tersirat melalui gaya desain. Grafis yang berlapis dapat menciptakan tekstur visual yang mencerminkan tekstur yang sebenarnya.
01.12 | 1 comments | Read More

Instalasi Photoshop Pattern pada Mac dan Windows

Proses instalasi Photoshop Pattern tidak beda jauh dengan proses instalasi Photoshop Brushes. Langkah-langkah instalasinya adalah sebagai berikut:
  1. Letakkan file .pat yang telah Anda download (atau yang sudah anda punyai) ke dalam folder: / Users / {username} / Library / Application Support / Adobe / Adobe Photoshop CS3/Presets/Patterns (pada Mac OS) atau C:\ Program Files \ Adobe \ Photoshop \ Preset \ Patterns (pada Windows).
  2. Kemudian buka Adobe Photoshop, aktifkan Paint Bucket Tool.

Tuju pada palet option dan ubah Foreground menjadi Pattern.



Lalu ikuti langkah-langkah yang ditunjukkan oleh gambar berikut.
Pada daftar yang muncul, pilih 'Load Patterns'


Pada kotak dialog yang muncul, pilih file pattern (.pat) yang ingin anda pakai dan pattern baru akan muncul pada Pattern Palette yang siap digunakan.
00.19 | 0 comments | Read More

Perbedaan antara desain untuk cetak dan desain untuk web

Written By Kent Design on Selasa, 26 April 2011 | 23.40

Perbedaan desain untuk media cetak dan desain untuk web bisa menjadi pengalaman yang berbeda bagi kita. Untuk lebih memahami perbedaan-perbedaan ini, kedua hal tersebut dapat dibandingkan dalam beberapa topik utama: jenis media, pemirsa, tata letak, warna, teknologi dan karir. Ingat, kita sedang melihat desain grafis dari segi desain web, bukan dari segi teknisnya.

Media yang digunakan

Sebelum melihat perbedaan yang sebenarnya dalam desain, sangat penting untuk memahami jenis pekerjaan apa yang mungkin anda temukan dari apa yang Anda lakukan pada setiap bidang.

Sebagai seorang desainer cetak, mungkin anda bekerja pada:
  • Periklanan majalah
  • Desain produk dan kemasan
  • Kartu nama
  • Logo
Sebagai seorang desainer web, kemungkinan anda bekerja pada:
  • HTML website Standar
  • Flash website
  • Email newsletter
  • Banner iklan
Tentu saja jenis-jenis pekerjaan tersebut bisa berlaku untuk kedua jenis desainer, namun perbedaan mendasarnya adalah bahwa ketika merancang sebuah desain untuk pencetakan, Anda akan berujung pada produk jadi, yang bisa saja seseorang akan terus menjalaninya, dan ketika merancang desain untuk web biasanya Anda akan bekerja pada satu bagian yang (tapi bisa terus berkembang), yang terlihat pada layar komputer.

Audiens / Penikmat desain anda

Ketika mengawali sebuah proyek desain, hal yang penting untuk dipikirkan adalah apa pengalaman yang akan didapat oleh audiens Anda, yang sangat berbeda antara desain cetak dan desain web. Pada tingkat yang paling dasar, desain web lebih interaktif sedangkan pada bidang cetak umumnya tidak.

Di bidang cetak, Anda berusaha membuat audiens lebih lama memelototi halaman di mana desain tersebut berada untuk mendapatkan pesan apa yang terkandung di dalamnya. Anda sering dihadapkan pada area terbatas di mana untuk memenuhi hal tersebut, seperti iklan majalah dalam satu halaman penuh. Dalam beberapa kasus, Anda mencoba untuk menangkap perhatian mereka dan membuat mereka menyelam lebih dalam pada produk Anda, seperti sampul buku atau halaman pertama dari brosur. Salah satu manfaat dari desain cetak adalah bahwa Anda berurusan dengan produk fisik, sehingga sifat fisik seperti tekstur dan bentuk dapat membantu Anda mencapai tujuan desain Anda. Sebagai contoh, perusahaan kertas akan mengambil iklan majalah dicetak di atas kertas mereka sendiri, yang memungkinkan audiens untuk merasakan berat dan tekstur produk mereka.

Di web, Anda biasanya berusaha untuk membuat audiens Anda tetap berada di situs web tertentu selama mungkin. Jumlah halaman yang bisa dikerjakan bisa sangat tidak terbatas, sehingga Anda bisa 'menggoda' para penonton dengan beberapa bagian dari konten web dan menarik perhatian mereka untuk mengklik dan menjelajah lebih lanjut ke situs Anda. Navigasi yang jelas dan mudah (bisa berupa tombol-tombol yang bisa diklik oleh pengunjung web untuk sampai ke bagian tertentu dari situs Anda), animasi, suara dan interaktifitas, semua itu ikut berperan.

Tata letak / Layout

Baik desain cetak ataupun desain web memerlukan tata letak yang jelas dan efektif. Pada keduanya, keseluruhan proses desainnya sama, yaitu sama-sama menggunakan elemen-elemen desain yang ada (bentuk, garis, warna, tulisan, dll) untuk menyajikan konten bagi audiens Anda.

Perbedaannya berawal pada ruang yang tersedia untuk membuat sebuah desain:

Dalam desain cetak:
  • Ruang Anda umumnya diukur dalam inci.
  • Anda bisa berurusan dengan apa saja, mulai dari kartu nama hingga sebuah billboard.
  • Dai awal, Anda sadar bahwa ruang tersebut tersedia, dan hasil akhir dari produk anda akan terlihat sama bagi setiap orang yang melihatnya.
  • Anda harus mempunyai satu area yang bisa dikorbankan dan satu area aman untuk menjamin hasil cetak.
Di web:
  • Ruang kerja diukur dalam satuan piksel.
  • Anda dihadapkan dengan sebuah tantangan, merancang situs Anda agar bisa terlihat paling bagus pada semua jenis dan ukuran monitor serta pada semua tingkatan (ukuran) resolusinya.
  • Sebuah desain yang konsisten, dengan navigasi yang konsisten (selalu berada pada tempat yang sama) adalah kunci untuk membuat orang-orang tetap berada di situs Anda.
Perbedaan utama lainnya adalah bagaimana Anda benar-benar dapat mengatur tata letak dengan baik. Sebagai seorang desainer cetak, Anda tahu bahwa bagian akhir akan langsung ditujukan pada sebuah mesin cetak (printer), dengan demikian, Anda harus memastikan bahwa hasil akhir ini terlihat seperti yang diinginkan. Sebagai seorang desainer Web, Anda harus ingat bahwa Anda akan memberikan desain anda kepada programmer (jika tidak melakukannya sendiri) yang akan mengolahnya untuk web tersebut.

Warna

Berurusan dengan warna bisa sangat rumit baik untuk desain cetak maupun web design. Sangat penting untuk memahami tiap-tiap mode warna dan spasi, seperti RGB, CMYK dan HSV. Berikut ini adalah contoh dari beberapa pilihan, persoalan, dan perhatian yang ada ketika berhadapan dengan warna pada desain cetak maupun desain web.

Dalam Desain Cetak:
  • Perhatikan perbedaan antara warna pada layar dan warna pada kertas (hasil cetak).
  • Sekali lagi, "bukti" dapat membantu memastikan Anda memperoleh hasil yang diinginkan.
  • Anda sering memilih "warna spot" atau "warna proses" yang akan digunakan oleh printer. Warna-warna ini adalah warna-warna yang Anda pilih dari palet dan diidentifikai dengan kode yang Anda berikan ke printer Anda.
Dalam Desain Web:
  • Perhatikan perbedaan warna dari satu monitor dengan monitor lain.
  • Warna apa yang akan terpengaruh oleh perubahan kecerahan dan kontras.
  • Warna diwakili dengan "nilai-nilai heksadesimal" (6 digit angka). Sekali lagi, tanggung jawab ini mungkin jatuh pada programmer, tetapi Anda bisa memberikan nilai-nilai warna ini kepada mereka.
Teknologi

Tetap mengikuti perkembangan teknologi terbaru akan sangat berguna bagi kedua bidang desain ini, baik cetak maupun web. Mutlak bagi keduanya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan desain tersebut menggunakan program-program pengolah grafis seperti Adobe Photoshop, Illustrator, dan InDesign. Bagi desainer cetak, mengetahui kemajuan terbaru dalam proses pencetakan akan membantu Anda untuk mencapai hasil terbaik dalam pekerjaan Anda. Sedangkan bagi desainer web, tahu apa yang programmer anda bisa atau tidak bisa dilakukan (jika programmernya bukan anda sendiri!), akan membantu Anda menentukan desain yang paling efektif.

Karir

Karir dalam desain grafis dapat berarti banyak hal. Di bawah ini hanya beberapa contoh dari pekerjaan tertentu dalam desain cetak dan web.

Cetak:
  • Art Director pada sebuah majalah
  • Desainer iklan pada sebuah perusahaan iklan
  • Desainer kemasan untuk sebuah perusahaan kosmetik
  • Designer untuk sebuah perusahaan t-shirt
Web:
  • Web desainer untuk situs jejaring sosial
  • Flash desainer untuk situs-situs film
  • Desainer banner iklan untuk perusahaan pemasaran

Jadi, mana yang harus dipilih?

Idealnya, memutuskan jenis desain mana yang harus diikuti akan didasarkan pada pengalaman. Bahkan jika Anda membuat sebuah proyek pribadi, cobalah membuat beberapa bentuk cetak (seperti kartu nama Anda sendiri) dan website (membuat salinan portofolio online Anda). Lihat apa yang bisa Anda nikmati, dan pelajari lebih banyak tentang hal itu! Pikirkan perbedaan-perbedaan yang anda temui dalam hal ini dan apa yang ingin anda fokuskan.

Mempelajari kedua, baik cetak dan desain web akan membuat Anda lebih berharga. Dalam bursa kerja saat ini, seringkali diutamakan pegawai yang fokus pada salah satunya, tetapi menguasai keduanya. Sebagai seorang freelancer, dapat menawarkan kepada klien sebuah paket pemasaran penuh, dengan bahan-bahan cetak dan website yang dapat disesuaikan, akan membantu mengembangkan usaha dan membangun portofolio yang mengesankan.
23.40 | 0 comments | Read More

Instalasi Brushes Adobe Photoshop CS3 pada Mac dan Windows

Written By Kent Design on Selasa, 19 April 2011 | 12.21

Jika Anda men-download file abr. dan tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya, baca tutorial ini.
  1. Letakkan file .abr yang telah Anda download ke dalam folder: / Users / {username} / Library / Application Support / Adobe / Adobe Photoshop CS3/Presets/Brushes (pada Mac OS) atau
    C:. \ Program Files \ Adobe \ Photoshop \ Preset \ brushes (pada Windows).
  2. Kemudian buka Adobe Photoshop, aktifkan Brush Tool, pada palet Option, klik tanda panah untuk membuka brush preset picker.

Lalu klik pada tanda panah yang terletak pada sudut kanan atas jendela yang muncul.


Setelah jendela daftar menu pilihan muncul, arahkan mouse anda pada 'Load Brushes'


Pada dialog box yang terbuka, cari dan pilih file .abr yang ingin anda pakai, dan brush tadi akan tampil pada palet Brush yang akan siap untuk dipakai.
Selamat mencoba.
12.21 | 0 comments | Read More

Langkah-Langkah Proses Pembuatan Desain

Ketika memulai sebuah proyek desain baru, ada beberapa langkah dari proses desain grafis yang perlu diikuti, yang akan membantu Anda mencapai hasil yang terbaik. Daripada tergesa-gesa memulai suatu karya desain dengan mengutak-atik software grafis dan mencoba untuk menyelesaikannya, Anda dapat menghemat waktu dan energi anda dengan terlebih dahulu meneliti topik, memulai dengan sketsa sederhana, dan menentukan beberapa sudut pandang desain yang relevan.

Mengumpulkan Informasi

Sebelum Anda dapat memulai sebuah proyek Anda tentu perlu tahu apa kebutuhan klien Anda. Mengumpulkan informasi adalah langkah pertama dari proses desain grafis. Ketika sebuah pekerjaan baru sudah menanti anda, diskusikan semuan aspek / ruang lingkup dari pekerjaan itu. Pastikan untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin:

Apa saja yang harus ditanyakan kepada klien Desain Grafis

Selain dari produk apa yang dibutuhkan klien Anda (seperti logo atau situs web), tanyakan pertanyaan berikut ini kepada mereka:
  • Siapakah yang akan menikmati/melihat karya desainnya?
  • Pesan apa yang ingin disampaikan?
  • Berapa banyak halaman yang dibutuhkan?
  • Bentuknya seperti apa?
  • Apakah ada anggaran khusus?
  • Apakah ada batas waktu untuk penyelesaiannya?
  • Dapatkah klien anda memberikan contoh desain yang mereka sukai?
  • Apakah ada yang perlu dicocokkan dengan merek perusahaan yang telah ada?
Buat sebuah catatan terperinci, yang dapat Anda gunakan kemudian untuk proses desain.

Buat sebuah Garis Besar dari Desain Anda

Menggunakan informasi yang telah dikumpulkan dari pertemuan dengan klien Anda akan dapat mengembangkan garis besar isi dan tujuan proyek, yang dapat Anda ajukan kepada klien anda untuk persetujuan sebelum melanjutkan proses desain. Untuk sebuah situs web, hal ini mencakup semua bagian utama dan isi dari masing-masing bagian. Meliputi dimensi dan spesifikasi teknis untuk pencetakan, atau juga pekerjaan web. Tunjukkan garis besar ini kepada klien Anda, dan tanyakan apakah ada beberapa perubahan yang perlu dilakukan. Sekali tahapan ini terselesaikan, Anda akan mendapatkan kesepakatan mengenai apa saja yang akan diikutsertakan dan dapat melanjutkan ke langkah berikutnya dari proses desain grafis.

CATATAN: Sampai pada titik ini, Anda bisa memberikan proposal kepada klien Anda, termasuk biaya dan waktu untuk pekerjaan, tapi di sini kita akan berfokus pada proses desain.

Manfaatkan Kreativitas Anda!

Desain harus kreatif! Sebelum beranjak pada desain itu sendiri, pikirkan sejenak solusi kreatif bagi proyek tersebut. Anda dapat menggunakan contoh-contoh hasil kerja yang paling disukai oleh klien anda sebagai pedoman akan apa yang mereka suka dan tidak suka, tetapi tujuan Anda harus dapat menghadirkan sesuatu yang baru yang akan membuatnya berbeda dari yang lain (kecuali tentu saja jika mereka secara khusus meminta agar desain tersebut sesuai dengan contoh yang mereka berikan). Berikut ini ada beberapa cara untuk mendapatkan gagasan:
  • Pencarian ide: buatlah satu kelompok kerja dan ajukan ide apapun yang muncul.
  • Kunjungi sebuah museum: dapatkan inspirasi dari sesuatu yang asli
  • Baca buku: satu hal kecil sekalipun dalam sebuah buku desain grafis dapat memicu ide yang benar-benar asli
  • Jalan-jalan: kadang-kadang hal terbaik adalah keluar dan melihat alam sekitar ... Anda tak akan pernah tahu apa yang akan memicu imajinasi Anda
  • Menggambar: bahkan jika Anda bukanlah seorang "seniman", segera tuangkan beberapa ide yang terbayang di angan-angan anda pada sebuah media
Setelah Anda memiliki beberapa ide untuk proyek tersebut sudah saatnya untuk mulai menyusun tata letak yang tersusun rapi.

Sketsa dan Wireframes

Sebelum berlanjut ke software seperti Adobe Illustrator atau Adobe InDesign, akan sangat membantu bila anda membuat beberapa sketsa sederhana dari tata letak sebuah bentuk kerja. Dengan cara ini, Anda dapat menunjukkan kepada klien Anda beberapa ide tanpa menghabiskan terlalu banyak waktu pada proses desain. Cari tahu apakah Anda telah melangkah ke arah yang benar dengan memberikan sketsa dari konsep-konsep logo, gambaran tata letak yang menunjukkan di mana elemen-elemen tertentu akan ditempatkan pada suatu halaman, atau bahkan membuat satu set desain menggunakan tangan. Untuk desain web, wireframes merupakan cara terbaik untuk memulai dengan layout halaman Anda.
Apa itu Wireframes? Esensi dari Wireframes adalah sebuah representasi visual, panduan, dan struktur basis dari elemen-elemen yang ada pada design interface sebuah website.

Buatlah beberapa pilihan dari desain anda

Sekarang, setelah Anda menyelesaikan pengkajian Anda, saatnya Anda membuat keputusan sketsa mana yang akan anda pilih untuk dilanjutkan ke fase desain yang sebenarnya dari proses desain grafis. Meskipun Anda mungkin bisa menyelesaikan desain akhirnya dalam waktu singkat, akan lebih bijaksana bila anda menyuguhkan kepada klien anda paling tidak dua pilihan dari sebuah desain. Anda bisa menentukan berapa banyak pilihan dari desain tersebut yang diikut sertakan dalam proposal Anda. Hal ini memberikan klien beberapa pilihan dan memungkinkan Anda untuk menggabungkan unsur-unsur favorit mereka dari masing-masing model.

Tip: Pastikan untuk tetap menjaga bahkan model atau ide yang Anda pilih TIDAK untuk ditunjukkan dan bahwa Anda bahkan tidak menyukainya pada saat itu, karena anda tak akan pernah tahu kapan hal itu akan bermanfaat bagi anda.

Revisi

Pastikan klien Anda tahu bahwa Anda telah berusaha keras untuk mengolah dan menyesuaikan desain yang Anda berikan. Mungkin saja mereka menyukai warna latar belakang pada satu desain dan pilihan font pada desain lain. Dari usulan mereka Anda dapat menyuguhkan "putaran kedua" dari desain tersebut. Jangan takut untuk memberikan pendapat Anda tentang apa yang nampak lebih baik untuk dilakukan ...
Akhirnya, setelah semuanya terpenuhi, Andalah desainer-nya! Setelah "putaran kedua" ini selesai, tak jarang seorang desainer masih perlu melakukan beberapa perubahan / revisi sebelum mencapai hasil akhir desain yang diinginkan.

Melangkah pada jalur yang telah ditentukan

Ketika mengikuti langkah demi langkah ini, pastikan untuk menyelesaikannya satu persatu sebelum berpindah ke langkah berikutnya. Jika Anda benar-benar telah melakukan pengkajian yang mendalam, Anda akan sadar bahwa Anda bisa membuat satu garis besar yang akurat. Dengan garis besar ini, Anda memiliki informasi yang diperlukan untuk membuat sketsa dari beberapa ide, yang dengan ide-ide yang bisa diterima ini, Anda bisa melanjutkan untuk menciptakan desain yang sebenarnya, yang telah direvisi, dan akan menjadi hasil akhir dari karya Anda. Hal ini jauh lebih baik ketimbang mendapati klien anda mengatakan "Mana Logonya?" setelah pekerjaan telah selesai!
11.24 | 0 comments | Read More